Istilah “oeTsunamia” berasal dari kosa kata Jepang “oetsua” yang berarti “gelombang” dan “oenamia” yang berarti “pelabuhan” sehingga secara bebas, “oeTsunamia” diartikan sebagai gelombang laut yang melanda pelabuhan. Bencana Tsunami terbukti menelan banyak korbanmanusia dan harta benda. Contoh, Tsunami di Flores (1992) mengakibatkan meninggalnya lebih dari 2000 manusia, Tsunami di Banyuwangi (1994) menelan korban jiwa 800 orang lebih, dan Tsunami di Aceh yang menyebabkan 300.000 jiwa melayang di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Pantai Timur Afrika. yang terakhir yaitu Tsunami Mentawai (26 Oktober 2010) yang menelan korban jiwa sampai 01 November 2010 lebih dari 400 orang.
Tsunami dapat dideskripsikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang terjadi pada medium laut, akibatnya timbul gaya impulsif yang bersifat sementara (transien). Selain bersifat transien, tsunami juga bersifat nondispersive, artinya kecepatan fase gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang. Tsunami mempunyai panjang gelombang yang besar sampai 100 km, lintasan partikel berbentuk elips dengan amplitudo lebih kurang 5 m. Kecepatan rambat gelombang Tsunami di laut dalam mencapai antara 500 m sampai 1.000 km/jam. Kecepatan ini ditentukan dari kedalaman laut dan penjalarannya mencapai ribuan kilometer. Baca entri selengkapnya »