Adapun makhluk ciptaan ALLAH yang sangat amat kecil adalah spermatozoa dengan ukuran 1/10.000 mm. Manusia asalnya sekecil itu. Dan ada pula yang lebih kecil dari spermatozoa yaitu virus HIV dengan ukuran 1/500.000 mm. Virus itu adalah binatang pemakan darah putih.
“dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al-Anbiya:30)
“kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.(QS Fushilat:11)
Ayat diatas menunjukkan bahwa langit itu asalnya kumpulan gas dengan bagian-bagian kecil yang sangat halus yaitu asap (Dukhon) terdiri dari lapisan (Stratum) gas dengan bagian-bagian kecil yang memasuki tahap keadaan keras.
Ini ayat cocok dengan Science Modern yaitu dengan asal-usul terbentuknya Tata Surya.
-
Teori Nebula yang mengatakan bahwa tata surya berasal dari sebuah kabut yang terdiri dari gas (terutama helium dan hidrogen) dan partikel-partikel angkasa. Nebula berotasi dengan lambat sehingga menyusut dan terbentuklah cakram. Penyusutan berlanjut dan terbentuklah Matahari di pusat cakram. Teori ini dikemukakan Laplace pada tahun 1755.
-
Teori Proto Planet
Teori ini menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan awan, gas dan debu. Teori ini dikemukakan pada tahun 1950.
Dari kedua teori tersebut, bahwa tatasurya berasal dari satu kata, yaitu asap/kabut/awan/gas/debu. Dan hal tersebut sudah dijelaskan dalam ayat tadi, Firman ALLAH bahwa “penciptaan langit dan bumi berasal dari asap” dan Al-Qur’an diturunkan jauh sebelum para Ilmuwan tersebut diatas mengemukakan teori-teorinya.
Kemegahan Alam semesta ini, juga telah dituliskan dalam Al-Qur’an. Seperti pada pembahasan sebelumnya, bahwa Alam semesta ini terdiri dari berjuta-juta Galaksi, dan Tata surya kita ada dalam satu galaksi yaitu galaksi Bimasakti
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah:29)
Kalimat tujuh langit, oleh para ulama sering ditafsirkan dan ditunjukkan pada sesuatu yang banyak, dengan kata lain bahwa dari ayat diatas, ALLAH telah menciptakan banyak langit. Artinya bahwa alam semesta ini sangatlah luas.
“dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (kami). (Al-Mu’minun 17)
Seluruh benda-benda dilangit beredar pada jalannya masing-masing. ALLAH tidak lengah memberi keperluan kepada makhluk-Nya. Dan ALLAH tidak lalai menjaga dan mengatur perjalanan bintang-bintang yang banyak itu sehingga tidak terjadi tabrakan
“(1). Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, (2). yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (3). yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? (4). kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.” (QS Al-Mulk:1-4)
ALLAH telah menjadikan tujuh (banyak) langit tersusun-susun. Bila kita melihat langit pada malam hari dengan peneropong bintang, niscaya kita dapat melihat bintang-bintang yang tidak terhingga banyaknya, seolah-olah tersusun satu atas yang lainnya padahal masing-masing beredar dilandasannya. Bila tidak rapih peraturannya, walaupun sedikit, niscaya hancur alam ini, karena benda-benda angkasa akan saling bertabrakan, termasuk bumi yang kita diami.
Dan dari perjalanan benda-benda angkasa itu, manusia bisa memperhitungkan gerhana, kalender dan benda-benda angkasa lainnya. Semua itu bisa ditentukan karena adanya perjalanan benda-benda langit yang teratur.
“(12). dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, (13). dan Kami jadikan pelita yang Amat terang (matahari),” (QS An-Naba:12-13)
Bertambahlah keyakinan kita bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu ALLAH yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.